Efek Tindakan Transcranial Magnetic Stimulation (TMS) terhadap Derajat Nyeri dan Kadar Beta-Endorfin Serum pada Pasien Nyeri Kanker Payudara

Latar Belakang: Nyeri adalah keluhan yang sering dirasakan oleh pasien kanker. Benjolan tanpa rasa sakit gejala pertama pada kanker payudara. Pada stadium lanjut, payudara mengalami sangat menyiksa karena keterlibatan struktur didalamnya, selain itu nyeri juga dapat disebabkan pengobatan sendiri. Stimulasi Magnetik Transkranial (SMT) merupakan metode baru stimulasi otak secara non-invasif untuk manajemen terkait kronik, SMT terbukti menurunkan Visual Analogue Score (VAS) dan meningkatkan serum beta-endorfin.
 Tujuan: Mengetahui efek tindakan terhadap intensitas kadar beta-endorfin serta korelasinya payudara.
 Subjek Metode: Penelitian ini penelitian prospective randomized controlled trial dengan desain pretest-posttest control group. Sampel terdiri dari 2 kelompok, yaitu kelompok P1 (kelompok intervensi SMT) P2 kontrol) jumlah sampel masing-masing 20 orang memenuhi kriteria inklusi. Dilakukan penilaian Numeric Rating Scale (NRS) pengambilan darah pemeriksaan beta endorfin sebelum sesudah intervensi. Data dianalisis menggunakan uji statistik Mann-Whitney Wilcoxon, korelasi Spearman.
 Hasil: Penurunan NRS lebih besar dibandingkan nilai p<0.001 terjadi peningkatan p<0.001, hal memiliki kuat (r=0.630; p<0.001)
 Simpulan: Tindakan menyebabkan penurunan ditemukan antar kedua variabel ini.
 Kata kunci: kanker, SMT, NRS,